METODE PENELITIAN KUANTITATIF
TUGAS 1
(SENIN, E-303, 10.15-12.45)
I. PENDAHULUAN
Apakah
penelitian itu? Menurut Wimmer dan Dominick (2011), penelitian adalah upaya
untuk menemukan sesuatu (an attempt to discover something). Hal ini berarti
kita semua adalah peneliti, dan kita walaupun sering kali tidak menyadari,
melakukan penelitian setiap harinya. Riset atau penelitian dapat bersifat
formal atau informal. Riset formal berarti peneliti harus mengikuti secara
secara tepat prosedur penelitian yang sudah dilakukan. Sedangkan riset informal
berarti peneliti tidak perlu mengikuti prosedur yang sudah ditentukan.
A. Metode
Ilmiah
Semua
peneliti baik formal maupun informal, selalu diawali dengan suatu pertanyaan
dasar atau proposisi mengenai suatu fenomena tertentu. Misalnya : rubric surat
kabar apa yang paling sering dibaca? Tujuan dari setiap penelitian adalah
“untuk mengetahui” jawaban yang muncul dipikiran, dan jawaban atau temuan yang
diperoleh disebut dengan pengetahuan. Manusia menggunakan 4 cara untuk dapat mengetahui
(methods of knowing):
1. Keteguhan
2. Intuisi
3. Otoritas
4. Ilmiah
- Karakteristik Metode Ilmiah
Metode ilmiah memiliki lima karakteristik dasar yang
membedakannya dengan metode lainnya, untuk mengetahui kelima karakteristik
metode tersebut yaitu :
1. Terbuka
2. Obejktif
3. Empiris
4. Sistematis
5. Prediktif
B. Langkah-langkah
Penelitian
Tujuan
dari suatu metode penelitian ilmiah adalah untuk menghasilkan data yang
objektif, sehingga bisa dapat dilakukan evaluasi terhadap data yang diperoleh. Adapun
kedelapan penelitian yang di maksud adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan
topic penelitian 5.
Pengumpulan data
2. Tinjauan
teori 6.
Analisis dan interpretasi hasil
3. Hipotesis
dan pertanyaan penelitian 7.
Presentasi hasil penelitian
4. Menentukan
metode penelitian 8.
Replica Penelitian
Untuk mengetahui penelitian tersebut memang berharga
dan bernilai untuk diteliti. Caranya dengan menjawab tujuh pertanyaan dasar
tersebut :
1. Apakah
penelitian topic terlalu luas?
2. Apakah
topic dapat diteliti?
3. Apakah
data dapat dianalisis?
4. Apakah
masalahnya penting?
5. Apakah
hasilnya dapat digeneralisasi?
6. Apakah
biaya penelitian dapat terjangkau?
7. Apakah
penelitian mengandung bahaya?
Setiap
penelitian berawal dari tiga faktor : ketertarikan (interest), ide atau
gagasan, dan teori yang melandasinya. Dalam mencari gagasan atau topik apa yang
hendak diteliti, ketiga faktor tersebut sangat berperan penting. Diawali dengan
adanya ketertarikan, munculnya ide atau gagasan, dan dilanjutkan dengan mencari
teori yang relevan. Namun ketiga faktor tersebut tidak mesti bersifat linear. Suatu
tinjauan pustaka bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut ini.
Menjawab berbagai pertanyaan ini akan membantu peneliti merumuskan:
·
Jenis penelitian apa yang telah
dilakukan sebelumnya terkait dengan topic penelitian yang hendak dilaksanakan?
·
Apa yang belum diteliti?
Setelah
mendapatkan topic penelitian, dan melakukan pendalaman terhadap literatur
terkait, selanjutnya peneliti harus merumuskan masalah penelitian kedalam
hipotesis atau pertanyaan penelitian. Ada 2 alasan mangapa peneliti mengajukan
pertanyaan atau hipotesis penelitian. Pertama, pertanyaan atau hipotesis
penelitian berfungsi membatasi apa yang hendak diketahui. Kedua, pertanyaan
atau hipotesis penelitian berfungsi mengarahkan peneliti pada metode penelitian
yang hendak digunakan.
a. Pertanyaan
Penelitian
Peneliti
dalam menyusun suatu rumusan masalah atau pertanyaan harus memerhatikan
beberapa keuntungan agar dapat rumusan masalah atau pertanyaan penelitian yang
baik.
b. Hipotesis
Penelitian
Pada
kebanyakan penelitian, peneliti mengembangkan penelitiannya berdasarkan teori
yang sudah ada.
c. Tujuan
hipotesis
Adanya
hipotesis dalam suatu penelitian memberikan beberapa keuntungan bagi peneliti.
d. Syarat
hipotesis
Tidak
semua hipotesis merupakan hipotesis yang baik dan bermanfaat. Suatu hipotesis
yang bermanfaat harus memiliki sekurang-kurangnya empat karakteristik yaitu
hipotesis harus sejalan dengan topik ilmu pengetahuan yang berkembang saat ini,
harus konsisten dengan logika, harus dinyatakan secara ringkas, harus dapat
diuji.
e. Hipotesis
nol
Hipotesis
nol (disebut juga “hipotesis tanpa perbedaan”) menyatakan bahwa perbedaan statistic
atau hubungan yang ditemukan dalam analisis disebabkan adanya peluang atau
kesalahan acak (random error). Hipotesis nol (H0) adalah alternatif
logis dari hipotesis penelitian (H1).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar